Oleh: Arman Panggabean )*
Di tengah gencarnya isu negatif mengenai kondisi Indonesia, pemerintah justru menghadirkan fakta-fakta yang menunjukkan arah pembangunan nasional bergerak maju dan terukur. Selama 150 hari pertama masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sejumlah capaian penting berhasil diraih, memberikan bukti nyata bahwa narasi tentang “Indonesia gelap” tidak berlandaskan realitas. Pemerintah bekerja secara progresif dan konkret, menjawab kritik dengan hasil yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat.
Presiden Prabowo Subianto sejak awal telah menyiapkan kerangka kerja pemerintahan dengan pendekatan berbasis kebutuhan nyata rakyat. Ia menekankan bahwa kunci kebangkitan ekonomi nasional terletak pada kemandirian di sektor pangan, energi, dan air. Visi ini tidak sekadar slogan, tetapi diwujudkan dalam bentuk program nyata yang menghasilkan capaian strategis.
Dalam sektor pangan misalnya, pemerintah mencatatkan rekor tertinggi stok beras dalam 23 tahun terakhir, mencapai 3,4 juta ton, dan diproyeksikan meningkat hingga 4 juta ton. Ini menjadi jawaban atas kekhawatiran krisis beras yang sebelumnya sempat menghantui publik.
Langkah konkret di bidang pertanian juga tampak dari peningkatan serapan beras hingga 1,7 juta ton hanya dalam empat bulan pertama 2025. Pemerintah bergerak cepat memastikan distribusi hasil panen terserap maksimal, sembari memperbaiki infrastruktur pendukung seperti irigasi. Dua juta hektare lahan telah dipetakan untuk perbaikan jaringan irigasi demi mendukung produktivitas petani. Citra petani sebagai profesi yang kurang sejahtera pun diperbaiki melalui kebijakan pupuk yang lebih lancar dan pendistribusian yang lebih efisien, menghindari praktik perantara merugikan.
Presiden juga menunjukkan perhatian terhadap stabilitas harga pangan, terutama selama Ramadan. Pemantauan dilakukan langsung, bahkan hingga malam hari, untuk memastikan harga-harga bahan pokok tetap terkendali. Koordinasi lintas kementerian berjalan optimal dengan pos komando yang dibentuk di seluruh daerah. Hasilnya, masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idulfitri tanpa tekanan harga yang melonjak.
Di sisi kesejahteraan sosial, pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau lebih dari tiga juta penerima manfaat. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai intervensi gizi, tetapi juga sebagai investasi masa depan untuk membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Selain itu, program cek kesehatan gratis difokuskan pada deteksi dini penyakit kronis seperti tuberkulosis, yang selama ini menjadi penyebab kematian tinggi di Indonesia akibat rendahnya kesadaran periksa dini.
Secara makro, kondisi ekonomi nasional menunjukkan tren positif. Presiden Prabowo menjelaskan bahwa inflasi Indonesia termasuk yang terendah di dunia, sementara rasio utang terhadap PDB berada di kisaran 39 persen—jauh lebih rendah dibandingkan banyak negara tetangga. Defisit fiskal Indonesia pun masih terkendali di bawah 3 persen. Hal ini menunjukkan kestabilan fundamental ekonomi yang dijaga dengan cermat oleh pemerintah.
Sebagai bagian dari reformasi manajemen aset negara, pemerintah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara. Lembaga ini mengelola aset negara secara profesional dengan nilai mendekati 1.000 miliar dolar AS. Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan negara dengan standar internasional agar dapat mendatangkan manfaat jangka panjang bagi pembangunan nasional.
Presiden juga mendorong efisiensi dan keadilan dalam kebijakan sosial melalui pembentukan data tunggal sosial-ekonomi nasional. Dengan sistem yang memungkinkan identifikasi rumah tangga berdasarkan nama dan alamat, penyaluran bantuan sosial kini lebih tepat sasaran dan transparan. Selain itu, penurunan biaya haji dan kenaikan gaji guru menjadi bentuk nyata keberpihakan negara terhadap kebutuhan dasar umat dan tenaga pendidik.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menggarisbawahi pentingnya menyampaikan capaian ini kepada masyarakat luas sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mengedukasi publik. Ia menilai narasi “Indonesia gelap” yang berkembang di media sosial dan opini publik tidak sejalan dengan fakta di lapangan. Pemerintah, menurutnya, tidak anti kritik, tetapi tetap berkewajiban mengedepankan informasi positif yang benar agar rakyat tidak terperangkap dalam disinformasi. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian, salah satu tulang punggung bangsa, telah mencatat banyak kemajuan, termasuk dalam ketersediaan pupuk dan hasil panen yang tinggi.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa capaian tertinggi stok beras dalam dua dekade terakhir adalah bukti dari strategi pemerintah yang berjalan efektif. Produksi beras yang diproyeksikan meningkat menjadi 34,6 juta ton tahun ini memperkuat optimisme terhadap ketahanan pangan nasional. Kesiapan pemerintah menghadapi puncak panen jagung nasional pun menunjukkan koordinasi yang baik dalam menyerap produksi dan menjaga stabilitas harga. Menurutnya, semua data ini telah terverifikasi oleh lembaga resmi seperti BPS dan Bulog, sehingga dapat menjadi dasar kebijakan yang akurat.
Capaian-capaian tersebut merupakan refleksi nyata dari kerja terukur dan visi strategis pemerintahan saat ini. Presiden Prabowo tidak sekadar menjanjikan perubahan, tetapi membuktikannya lewat program nyata yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Seluruh upaya tersebut menjadi jawaban paling kuat terhadap narasi kelam yang mencoba meminggirkan fakta. Pemerintah menunjukkan bahwa arah Indonesia bukan menuju kegelapan, tetapi menapaki jalan terang menuju kemandirian, stabilitas, dan kesejahteraan yang lebih merata.
)* Pengamat Kebijakan Sosial – Lembaga Sosial Madani Institute