Jakarta – Di tengah tantangan ekonomi dan kesenjangan akses pangan, makan bergizi gratis bukan hanya solusi sementara, tetapi bentuk nyata kepedulian sosial yang berdampak jangka panjang. Program ini tidak sekadar memberikan makanan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan. Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, menilai bahwa Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto memberikan dampak signifikan bagi daerahnya. Menurutnya, program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Program ini memberikan manfaat ganda. Kita memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi warga. Kalau masyarakat rajin, pasti ekonomi berkembang,” ujarnya.
Selain menjadi program yang berguna dalam memastikan asupan gizi bagi anak-anak Indonesia, Program Makan Bergizi Gratis juga mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan program MBG di negara tersebut telah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Hal ini terjadi karena perputaran uang justru terjadi di kalangan masyarakat miskin. Bahan pangan yang digunakan dalam Program Makanan Bergizi Gratis diperoleh dari hasil produksi warga lokal, seperti sayur-mayur, ikan, dan telur akan dibeli langsung dari masyarakat setempat.
“Kelihatan, begitu makan bergizi, angka kemiskinan menurun karena uang beredar di tempat miskin. Di desa, tiap hari tiap anak harus makan satu telur. Berarti petani ayam, ya kan? Ada pasar, dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Nurrekta Yuristrianti, menilai Program MBG juga bisa membuat layanan publik lebih efisien karena dapat mengurangi biaya kesehatan dan pendidikan akibat malnutrisi.
“Program tersebut juga dapat membantu mengurangi birokrasi dan mempermudah proses administrasi dalam penyediaan bantuan sosial,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) muncul sebagai jawaban atas berbagai kritik yang selama ini dilontarkan terhadap upaya pemerintah dalam menangani masalah gizi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak sekolah. Lebih dari itu, masyarakat luas pun merasakan manfaatnya terutama para petani, nelayan, dan peternak lokal yang kini menjadi bagian dari rantai pasokan bahan makanan program ini. Dengan demikian, MBG tak hanya menjawab kritik, tapi juga menghadirkan dampak nyata yang mendukung kesehatan, pendidikan, dan perekonomian masyarakat secara bersamaan.