Aksi Amal Mahasiswa Manggarai Malang Untuk Korban Gempa Gunung Lewotobi di Flores Timur
MALANG, 31NUSANTARA.COM – Musibah datang tanpa tanda. Letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur belum lama ini membawa duka mendalam bagi masyarakat sekitar. Abu vulkanik yang menyelimuti pemukiman, lahan pertanian yang rusak, hingga puluhan keluarga yang harus mengungsi membuat situasi semakin sulit.
Dalam kondisi ini, harapan datang dari berbagai penjuru, termasuk dari kelompok mahasiswa asal Manggarai yang berada di Malang. Dengan semangat solidaritas, mereka menggalang dana untuk membantu saudara-saudara di tanah Flores Timur.
Komunitas Mahasiswa Manggarai di Malang bukanlah kelompok baru dalam aksi sosial. Ketika mendengar kabar mengenai letusan Gunung Lewotobi, mereka segera bergerak. Dengan rasa empati yang kuat, mahasiswa ini menyadari bahwa meski berada jauh dari kampung halaman, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk membantu sesama.
“Kami merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu. Meski kami di sini sebagai perantau, hati kami tetap untuk Flores. Ini adalah bentuk solidaritas kami kepada saudara-saudara yang terdampak bencana,” ujar Geri, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam penggalangan dana ini.
Dijelaskan bahwa Strategi Penggalangan Dana, dimana, aksi penggalangan dana dimulai dengan menyebarkan informasi melalui media sosial. Menggunakan platform seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook, mahasiswa mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi, selain itu juga membuka donasi melalui rekening bank yang dikelola secara transparan.
Selain itu, lanjutnya, mengadakan kegiatan langsung seperti penggalangan dana di jalanan kota Malang. Dengan membawa spanduk bertuliskan “Dari Malang untuk Lewotobi,” mahasiswa yang tergabung dalam Orda Manggarai turun ke jalan, menyapa pengguna jalan, dan mengajak masyarakat untuk berdonasi.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Mahasiswa Manggarai juga adakan pengumpulan dana dari setiap organisasi daerah (Orda) untuk mengumpulkan dana tambahan.
Koordinator Pengalangan Dana Efrida Madu menjelaskan bahwa, pada kegiatan aksi amal ini pihaknya mencoba berbagai cara agar bantuan yang di kumpulkan bisa maksimal.
“Kami yakin bahwa sekecil apa pun donasi yang diberikan akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Lewotobi,” kata Efri Madu, koordinator penggalangan dana.
Dikatakanya bahwa dalam aksi amal untuk korban gempa ini ada juga tantangan yang dihadapi, namun, usaha ini tidak tanpa tantangan. sebagai mahasiswa, harus pandai membagi waktu antara kuliah, tugas akademik, dan kegiatan penggalangan dana. Beberapa dari mereka bahkan harus mengorbankan waktu istirahat untuk mempersiapkan acara atau mengatur laporan keuangan donasi.
Senada dikatakan Enjel anggota aksi amal bahwa,
“Kami sadar bahwa ini tidak mudah, tetapi kepuasan batin karena bisa membantu saudara-saudara di Flores jauh lebih besar daripada rasa lelah kami,” ungkapnya.
Tantangan lain, tuturnya, datang dari pandemi yang masih membayangi. Beberapa kegiatan penggalangan dana harus dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Meski begitu, semangat para mahasiswa/i ini tidak surut.
Sementara itu, Greis anggota aksi amal. Juga mengatakan, dari kegiatan aksi amal ini, , Hasil yang Menginspirasi, dimana , dalam waktu beberapa minggu, mereka berhasil mengumpulkan dana yang cukup signifikan. Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada korban letusan Gunung Lewotobi melalui lembaga kemanusiaan yang sudah terpercaya. Selain itu, sebagian dana akan digunakan untuk membeli kebutuhan darurat seperti makanan, selimut, masker, dan obat-obatan.
Tidak hanya sekadar mengirimkan bantuan, mahasiswa/i ini juga menyisipkan pesan moral bahwa solidaritas tidak mengenal jarak dan status.
“Kami ingin menunjukkan bahwa anak muda juga bisa berkontribusi dalam aksi kemanusiaan. Ini bukan hanya soal jumlah uang, tetapi soal kepedulian yang kami tunjukkan kepada sesama,” tambah Greis.
Yonas juga menuturkan, bahwa dari kegiatan ini, Respon Positif dari Masyarakat, aksi mahasiswa asal Manggarai di Malang ini mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Banyak masyarakat yang terinspirasi oleh semangat mereka dan memberikan dukungan dalam bentuk donasi maupun penyebaran informasi. Beberapa tokoh masyarakat Manggarai yang berada di Malang juga turut hadir untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa/i yang terlibat.
“Semangat yang ditunjukkan oleh mahasiswa ini sangat luar biasa. Mereka tidak hanya belajar di perantauan, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka peduli pada daerah asal mereka,” ujar yonas,
Dikatakan Arce bahwa,
Pelajaran dari Sebuah Aksi, apa yang dilakukan oleh mahasiswa asal Manggarai di Malang ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas tidak membutuhkan sumber daya besar, melainkan tekad yang kuat. Mereka membuktikan bahwa menjadi mahasiswa bukanlah halangan untuk membantu sesama. Dalam keterbatasan, mereka mampu memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap apa yang kami lakukan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Kita semua punya peran dalam membantu mereka yang sedang kesulitan,” kata arce.
Erno juga menambahkan bahwa aksi ini
Harapan untuk Masa Depan dimana,
Penggalangan dana ini bukanlah akhir dari aksi kepedulian mereka.
Mahasiswa Manggarai di Malang berharap dapat terus berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial, baik untuk daerah asal mereka maupun untuk masyarakat Indonesia secara umum.
“Kami ingin melanjutkan semangat ini. Hari ini untuk Lewotobi, mungkin besok untuk daerah lain yang membutuhkan. Solidaritas harus menjadi budaya kita,” ujar erno.
Melalui aksi penggalangan dana ini, mahasiswa/i asal Manggarai di Malang tidak hanya membantu meringankan beban korban letusan Gunung Lewotobi, tetapi juga mengirimkan pesan bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang bisa mengatasi segala tantangan.
Dari Malang untuk Lewotobi, mereka mengajarkan arti solidaritas yang sesungguhnya.tutupnya.(Pisto31)