Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 741/GN Selesaikan Kesalahpahaman Antara Anggota TNI Dengan Rohaniawan.
BElU, 31NUSANTARA.COM – Demi Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara juga menjunjung tinggi hukum cinta kasih antara umat beragama di Wilayah Perbatasan, Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 741/GN melakukan silaturahmi ke Keuskupan Atambua untuk menyelesaikan Kesalahpahaman Antara Anggota TNI dengan Rohaniawan. Karena sesuai informasi yang beredar bahwa telah terjadi tindak kekerasan terhadap romo adalah tidak benar.
” Karena, awalnya anggota kami tidak mengetahui jika yang sedang diperiksa tersebut adalah seorang romo (rohaniawan Katolik). Sehingga, terjadi sedikit kesalahpahaman” Demikian ungkap Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 741/GN Letkol Inf. Sy Gafur Thalib. (23/10/2024).
Dikatakan bahwa hingga saat ini antara Anggota Satgas Pamtas dengan Romo Ino telah saling meminta dan memberikan maaf di lokasi kejadian.
” Kami juga selaku Pimpinan telah menyampaikan permintaan maaf melalui Romo. Marley (Sekretaris Uskup Atambua)” Ungkapnya.
Ditambahkannya, selama penugasan perbatasan yang pernah dijalankan, antara lain sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat di wilayah Kabupaten TTU dan Kabupaten Kupang, Satgas Pamtas RI-Papua New Guinea, dan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur yang meliputi wilayah Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka, Yonif 741/GN selalu menorehkan prestasi dan kesan yang baik di masyarakat.
Hal tersebut tercapai karena faktor kedekatan serta adanya dukungan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah penugasan.
Letkol Inf. Sy Gafur Thalib (Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 741/GN) mengatakan bahwa secara tugas, Satgas Pamtas melakukan pengecekan terhadap setiap orang dan kendaraan yang melintas di perbatasan.
Dimana, lanjutnya pengecekan tersebut dilakukan karena pada tiga (3) hari sebelumnya Satgas Pamtas telah menerima laporan dari masyarakat bahwa akan terjadi penyelundupan barang ke Negara Timor Leste melalui jalur tikus yang ada di wilayah tugas Pos Lookeu.
Romo. Marley Knaufmone, Pr. (Sekretaris Uskup Atambua) pada kesempatan itu juga mengatakan, pihaknya telah menerima Dansatgas Pamtas RI-RDTL bersama jajarannya di Keuskupan Atambua, (23/10/202).
Kunjungan tersebut dengan maksud berkoordinasi dan beritikad baik untuk menyelesaikan sedikit persoalan yang terjadi kemarin di Pos Lookeu. Namun, karena YM Uskup Atambua dan Vikjen Keuskupan Atambua sedang tidak berada di tempat, sehingga urusannya dipending dahulu dan baru akan diselesaikan setelah Bapa Uskup kembali ke Atambua.
Dirinya memohon teruntuk rekan-rekan Pastor dan umat Katolik di wilayah Keuskupan Atambua kami menyampaikan agar tetap menjaga ketenangan dan jangan terprovokasi oleh apapun, supaya situasi keamanan dan pelayanan kita terganggu oleh hal-hal yang tidak kita inginkan. (p31)